WHO: Anak Anak Harus Diberi Kesempatan Bermain
Daftar Isi: [Lihat]
Baca juga: 9 Tanda Seorang Anak Sudah Perlu Pakai Kacamata
Yang menjadi fokus utama dari panduan ini adalah mengembalikan waktu bermain anak anak. Saat ini sering kita lihat, anak anak lebih banyak menghabiskan waktunya di depan gadget dan belajar di sekolah sehingga kesempatan bagi mereka bermain sangat kecil.
Bergesernya waktu bermain ke waktu duduk menyebabkan aktivitas fisik anak anak sangat berkurang dan mereka berisiko mengalami kegemukan. Sebagaimana diketahui, kegemukan pada anak cenderung menetap dan berisiko menyebabkan masalah kesehatan saat mereka dewasa.
Dengan dikeluarkannya panduan dari WHO ini diharapkan terjadinya pergeseran kembali waktu duduk ke waktu bermain sembari tetap mempertahankan waktu tidur. Jadi, anak anak diharapkan lebih banyak bergerak/bermain, sedikit waktu duduk dan tetap tidur yang cukup.
Selain menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dengan waktu duduk dan tidur yang berimbas baik bagi proses tumbuh kembang anak, panduan ini juga diharapkan dapat menjadi tonggak pola hidup sehat saat anak anak ini beranjak dewasa. Mengapa demikian? Karena kita tahu bersama saat ini makin banyak orang dewasa yang jarang bergerak dan tidak tidur dengan cukup. Ujung ujungnya tentu saja akan menghadapi masalah kesehatan yang serius.
Agar panduan ini dapat terlaksana dengan baik, dibutuhkan peranan orang tua dan guru guru di sekolah dalam memotivasi anak anak untuk lebih banyak bermain. Sejak dini mereka diajarkan untuk bergerak dan menjauhkan diri dari gadget.
Orang tua perlu mengajak buah hatinya untuk lebih banyak bermain ke tempat tempat rekreasi yang lebih mengutamakan pergerakan pada anak, misalnya gelanggang olahraga atau lapangan olahraga. Jika tidak memungkinkan, mereka bisa diajak bermain ketangkasan yang selain memaksa mereka bergerak juga melatih koordinasi otot otot pada tubuh anak.
Akhir kata, mari ajak anak anak bermain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar