Apa Yang Sebaiknya Diminum Saat DBD?

Daftar Isi: [Lihat]
demam berdarah
Pagi sampai siang hari ini saya mengikuti sebuah sesi diskusi kedokteran tentang terapi cairan untuk penderita demam berdarah dengue yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia Cabang Denpasar bersama dengan salah satu produsen minuman elektrolit isotonik.

Ini merupakan kali pertama saya mengikuti diskusi kedokteran secara luring setelah lebih dari dua tahun mengikuti secara daring. Yap, pandemi Covid19 menyebabkan seluruh diskusi kedokteran harus dilaksanakan secara webinar atau daring.

Salah satu poin penting yang saya catat dari diskusi kedokteran kali ini adalah terapi cairan atau rehidrasi oral pada pasien pasien demam berdarah yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Apa itu?

Bila selama ini kita selalu mendengar saran dari dokter atau tenaga kesehatan untuk memperbanyak minum saat sakit maka pikiran kita selalu tertuju ke air putih, padahal sebenarnya untuk kasus kasus demam berdarah, minum air putih sangat tidak dianjurkan.

Lalu apa yang diminum?

Menurut rekomendasi badan kesehatan sedunia atau WHO, penderita demam berdarah dengue harus memperbanyak asupan cairan yang berasal dari susu, jus buah, cairan elektrolit isotonik dan air rendaman beras atau air tajin.

Air putih tidak dianjurkan karena sifatnya yang hipotonik sehingga dapat memperparah kebocoran plasma yang terjadi pada pasien pasien demam berdarah.

Cuma harus hati hati untuk pasien dengan intoleransi laktosa (hati hati memilih susu) dan pasien diabetes (hati hati memilih jus buah).

Nah, mudah mudahan informasi ini bisa membantu saudara saudara kita yang saat ini sedang dirawat dengan demam berdarah dengue. Musim hujan adalah musimnya demam berdarah dengue.