Google Tetap Bisa Mengintip Data Pengguna Saat Incognito
Masalah keamanan data tidak habis habisnya menjadi topik pembicaraan netizen khususnya yang konsen terhadap sekuriti. Berkaca dari kasus kasus yang pernah terungkap sebelumnya, kebocoran data pengguna menjadi salah satu komoditas yang diperjualbelikan di dark web atau pasar gelapnya dunia maya. Data pengguna yang diperjualbelikan termasuk data pengguna dari Indonesia.
Salah satu perusahaan raksasa internet yang sedang berhadapan dengan hukum terkait dengan keamanan data pengguna adalah Google. Saat ini, Google tengah menghadapi gugatan clash action karena mengumpulkan data pengguna meskipun saat itu pengguna menggunakan mode incognito (mode private).
Tiga orang pengguna Google di California mengajukan gugatan ke Google karena merasa dirugikan dengan tingkah Google yang mengumpulkan data mereka saat browsing menggunakan mode private (incognito). Tidak tanggung tanggung, gugatan itu bernilai 3 Milyar USD.
Google sendiri dalam keterangannya menolak semua gugatan tersebut. Perusahaan ini beralasan, meskipun dalam mode incognito, jejak dan aktivitas pengguna masih bisa diketahui oleh pemilik website yang dikunjungi. Mode incognito hanya memungkikan data browsing pengguna tidak disimpan pada gadget atau komputer yang dipakai browsing.
Lebih lanjut Google beralasan, mode incognito tidak berarti pengguna menjadi tidak terlihat atau invisible. Semua data aktivitas masih bisa diintip oleh pemilik website dan data itu bisa dimanfaatkan oleh pemiliki website dengan berbagai macam tujuan.
Nah, kita tunggu bersama sama kelanjutan dari kasus ini. Siapakah yang akan menjadi pemenang, tapi yang pasti, tidak ada yang benar benar aman di dunia maya, mari sama sama kita amankan data sensitif kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar