Belajar Membedakan OTG, ODP, PDP dan Positif Covid19
Daftar Isi: [Lihat]
Melalui tulisan ini, saya mencoba memberikan penjelasan yang lebih sederhana tentang perbedaan antara OTG, ODP, PDP dan positif Covid19.
1. OTG (Orang Tanpa Gejala).
Disebut OTG bila orang tersebut dicurigai terinfeksi virus corona, tetapi dia tidak menampakan atau mengeluhkan suatu gejala. Orangnya merasa sehat dan bisa beraktivitas seperti layaknya orang sehat lainnya. Mengapa dia dicurigai terinfeksi virus corona? Karena dia memiliki riwayat kontak dengan penderita covid19 atau datang dari daerah merah (daerah yang banyak penderita Covid19-nya). Untuk OTG disarankan isolasi mandiri di rumah.
2. ODP (Orang Dalam Pemantauan).
Orang Dalam Pemantauan adalah orang yang dicurigai terinfeksi virus corona dan mengeluhkan gejala ringan sampai sedang Covid19. Apa saja gejala ringan sampai sedang Covid19? Misalnya orang tersebut mengeluh, demam, batuk, nyeri tenggorokan, diare dan sesak nafas. Seperti halnya OTG, ODP juga memiliki riwayat bepergian dari daerah merah Covid19 atau kontak dekat dengan pasien Covid19. Untuk ODP disarankan isolasi mandiri di rumah bila gejalanya ringan atau isolasi di rumah sakit bila gejalanya sedang sampai berat.
3. PDP (Pasien Dalam Pengawasan)
Pasien Dalam Pengawasan mirip dengan ODP, yang membedakan adalah hasil foto ronsen atau CT Scan thorax atau dada. Pada PDP, dikeluhkan gejala Covid19 sedang sampai berat seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, diare dan sesak nafas yang berat. Pada hasil pemeriksaan CT Scan atau ronsen dada ditemukan adanya gambaran pneumonia atau radang paru paru. Pasien Dalam Pengawasan atau PDP sebaiknya dilakukan isolasi di rumah sakit karena gejala yang dominan adalah sesak nafas atau masalah pada salurang pernafasan.
4. Positif Covid19
Lalu bagaimana dengan orang yang positif Covid19? Seseorang disebut Covid19 saat orang tersebut berhasil dibuktikan menderita Covid19 berdasarkan hasil pemeriksaan usap atau swab tenggorokan. Orang yang positif Covid19 ini bisa tanpa gejala (misalnya OTG yang diperiksa swab tenggorokannya lalu hasilnya positif) atau bisa juga orang dengan gejala Covid19 (misalnya ODP dan PDP yang diperiksa swab tenggorokannya lalu hasilnya positif).
Jadi, saat OTG, ODP dan PDP dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan maka hasilnya bisa positif Covid19 atau negatif Covid19. Bila hasilnya positif maka dia dimasukan ke dalam pasien positif Covid19, tapi bila hasl pemeriksaan swabnya negatif maka dia dikeluarkan dari OTG, ODP dan PDP lalu dirawat sebagai pasien biasa sesuai dengan keluhan yang dialami.
Bagaimana dengan Rapid Tes?
Rapid tes Covid19 adalah pemeriksaan darah yang bertujuan mendeteksi adanya antibodi (kekebalan tubuh) terhadap virus corona. Jadi, hasil rapid tes positif bila di dalam darah orang tersebut telah ditemukan adanya antibodi terhadap virus corona.
Hasil rapid tes hanya digunakan sebagai sarana skrining dan bukan diagnosa untuk memastikan seseorang menderita Covid19. Hal ini karena hasil rapid tes memiliki nilai positif palsu dan negatif palsu yang tinggi. Artinya, orang yang hasil rapid tesnya negatif belum tentu tidak terinfeksi virus corona karena infeksinya baru, tubuh belum memproduksi antibodi dan orang yang hasil rapid tesnya positif belum tentu sedang menderita Covid19, bisa jadi orang tersebut sudah sembuh dan masih ada sisa sisa antibodi terhadap virus corona di dalam tubuhnya.
Terlalu banyak istilah, saya sendiri juga bingung.
BalasHapusDengan membaca artikel ini, saya jadi bisa memahami.
Terimakasih
Terima kasih atas kunjungannya
Hapus