Jangan Lakukan Ini Karena Dapat Merusak Otak

Daftar Isi: [Lihat]
kerusakan otak

Otak merupakan salah satu organ yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Hampir semua fungsi tubuh manusia diatur oleh otak. Selain itu, otak juga berpengaruh terhadap kemampuan kognitif seseorang, termasuk di dalamnya masalah kepribadian, pikiran dan emosi.

Mengingat pentingnya fungsi otak, sudah sepatutnya kita menjaga otak kita agar bisa selalu bekerja optimal. Untuk bisa menjaganya, kita harus memahami beberapa kebiasaan buruk yang dapat merusak otak.

Berikut beberapa kebiasaan yang kerap dilakukan seseorang yang bisa merusak otak:

Tidur Larut Malam

Kita semua butuh tidur. Tidak ada jalan keluarnya. Tidur membantu menghilangkan racun yang menumpuk di otak kita saat kita terjaga. Orang dewasa rata-rata membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur. Sayangnya, tuntutan hidup membuat tidur terasa tidak begitu penting.

Tidak Bersosialisasi

Tahukah kamu bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman penting bagi otak? Itu benar. Bersosialisasi dapat memperkuat otak dan mengurangi risiko demensia. Memiliki hubungan sosial yang positif meningkatkan kesehatan mental, sehingga meningkatkan pandangan kita dan mengurangi risiko depresi, yang tentunya diketahui memiliki efek negatif pada otak. Terlibat aktif dengan orang lain juga membantu meningkatkan daya ingat dan keterampilan kognitif Anda.

Tidak Meminum Obat Saat Seharusnya Minum

Darah sangat penting bagi otak. Otak membutuhkan aliran darah dan gula yang konstan untuk tetap beroperasi. Gangguan atau perubahan apa pun dalam aliran itu dapat memiliki efek yang signifikan. Jika seseorang didiagnosis menderita hipertensi atau diabetes, ada kemungkinan mereka minum obat setiap hari untuk menjaga kesehatannya. Jika beberapa dosis terlewat, hal itu dapat menyebabkan kerusakan dini pada otak dan pembuluh darah.

Melamun

Menjaga otak tetap aktif penting untuk kelangsungan hidup. Otak membutuhkan input dan informasi baru untuk diproses agar dapat terus membangun dan memperkuat koneksi. Seperti yang dikatakan sebelumnya, semakin sering otak, terutama otak yang lebih tua, bekerja untuk beralih antara keadaan fokus dan tidak fokus, semakin sulit untuk terus beralih. Faktanya, penelitian telah menunjukkan efek amnesik pada lamunan. Semakin Anda melamun, semakin besar efeknya, dan semakin sulit untuk mengingat apa yang terjadi sebelum lamunan.