14 Pola Hidup Yang Dapat Menghambat Proses Penuaan
Daftar Isi: [Lihat]
Beberapa waktu yang lalu saya pernah ngetwit tentang pertambahan usia yang tidak berbanding lurus dengan kedewasaan. Artinya, seseorang menjadi tua itu pasti, tetapi tidak dengan kedewasaan. Nah, kali ini saya akan membahas tentang bertambah tua, apakah bertambah tua itu memang berjalan begitu saja, atau adakah upaya upaya yang bisa kita lakukan untuk menghambat proses penuaan itu.
Pernahkah kamu melihat ada orang yang usianya tidak muda lagi tetapi fisiknya terlihat muda dan gesit? Itu artinya orang tersebut berhasil menghambat proses penuaan yang terjadi pada tubuhnya meskipun usianya bertambah tua.
Salah satu cara menjadikan diri kita seperti orang tua tersebut adalah dengan mengubah pola hidup dan pola makan. Sebagaimana kita ketahui bersama, pola hidup dan pola makan sangat mempengaruhi kondisi fisik seseorang, termasuk di dalamnya adalah risiko terkena berbagai penyakit berbahaya.
Berikut 14 perubahan pola hidup yang bisa kamu lakukan untuk menghambat proses penuaan:
1. Perbanyak konsumsi asam lemak omega 3
2. Minum air yang cukup
Minum air yang cukup untuk tubuh yang lebih sehat memang tidak terbantahkan. Tubuh sebagian besar terdiri dari air dan untuk bisa berfungsi dengan baik maka kebutuhan air tubuh harus bisa terpenuhi dengan baik. Tidak ada patokan resmi berapa gelas sebaiknya kita minum dalam sehari karena semuanya tergantung dari suhu udara sekitar dan aktivitas fisik yang dilakukan. Namun, ada patokan yang bisa kita lihat dari kecukupan cairan tubuh yakni warna urine, makin jernih warna urine maka kebutuhan cairan tubuh akan makin mencukupi.
3. Jangan lupakan Vitamin B
Vitamin B sangat penting untuk menjaga fungsi kognitif. Kita tahu, semakin tua umur seseorang maka akan semakin menurun fungsi kognitifnya dan Vitamin B bermanfaat untuk menghambat proses ini. Tiga jenis Vitamin B yang berperanan disini adalah asam folat, Vitamin B6 dan Vitamin B12. Sayangnya, penyerapan Vitamin B di dalam usus dapat dihambat oleh stress dan obat obatan lambung.
4. Jaga otak agar selalu kuat
Rata rata otak akan mengecil sebanyak 5% setiap 10 tahun setelah kita berusia 40 tahun. Untungnya proses pengecilan ini bisa dihambat dengan olahraga erobik. Saat berolahraga, otak menghasilkan zat kimia brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang salah satu fungsinya adalah mencegah penyusutan otak yang disebabkan oleh proses penuaan. Ada banyak olahraga erobik yang bisa dilakukan untuk menyehatkan otak, diantaranya berlari, berjalan, bersepeda dan berenang.
5. Pastikan otak selalu aktif
Aktivitas otak akan merangsang terbentuknya koneksi baru diantara sel sel saraf dan tentu saja sel sel saraf yang baru. Kondisi ini secara umum akan mencegah otak mengalami penurunan fungsi kognitif yang disebabkan oleh bertambahnya usia. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan agar otak aktif adalah menggambar, membaca, melukis dan lain lain.
6. Mengonsumsi makanan anti penuaan
Ada beberapa jenis makanan yang terbukti bermanfaat sebagai anti penuaan, salah satunya adalah jamur. Cobalah lebih rutin mengonsumsi jamur untuk membantu memperlambat proses penuaan.
7. Pertahankan massa otot
Setelah menginjak usia 50 tahun, tubuh akan kehilangan massa otot sebanyak 15% karena digantikan oleh massa lemak. Penyusutan massa otot ini akan terus berlangsung seiring dengan bertambahnya usia. Cara terbaik untuk mempertahankan massa otot adalah dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi beberapa makanan yang kaya protein seperti kacang kacangan, ikan, ayam dan buah alpukat.
8. Pastikan usus selalu dalam kondisi sehat
Sebagian besar proses pembentukan sistem kekebalan tubuh terjadi di lapisan usus sehingga usus yang sehat akan mampu membentuk kekebalan tubuh yang kuat untuk melawan berbagai macam penyakit berbahaya. Salah satu cara menjaga kesehatan usus adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat dan probiotik.
9. Jangan lupakan Vitamin C dan E
Seperti halnya antioksidan yang lain, Vitamin C dan E adalah komponen penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh. Beberapa makanan yang kaya dengan Vitamin C dan E adalah jeruk, cabai, kiwi dan lain lain.
10. Cukupi Vitamin D tubuh
Vitamin D merupakan komponen penting dalam pembentukan sistem kekebalan tubuh, melawan pembentukan sel sel kanker, kesehatan tulang dan jantung. Sayangnya, semakin bertambahnya usia, proses sintesis Vitamin D di dalam tubuh mengalami penurunan sehingga perlu dijaga agar kadarnya tetap optimal.
11. Batasi konsumsi karbohidrat dan gula
Kenaikan kadar gula darah yang berlangsung mendadak akan berimbas pada kondisi mood seseorang. Ketidakseimbangan kadar gula darah tentu akan meningkatkan risiko penyakit diabetes dan berbagai penyakit berbahaya lainnya. Untuk menjaga agar kadar gula darah tetap stabil, dianjurkan untuk membatasi konsumsi karbohidrat sederhana seperti nasi dan gula.
12. Jangan lupakan lemak sehat
Tidak semua jenis lemak perlu kita hindari karena lemak juga dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan hormon. Namun, cobalah untuk memilih lemak sehat untuk mencukupinya. Beberapa jenis lemak sehat yang bisa dipilih adalah yang berasal dari alpukat, salmon, kacang kacangan, biji bijian, zaitun, telur dan lain lain.
13. Perbanyak waktu bersama pohon
Alam adalah tempat untuk menyehatkan tubuh dan jiwa. Studi di Jepang membuktikan, lingkungan yang banyak ditumbuhi oleh pepohonan dapat menurunkan kadar hormon kortisol penyebab stress. Selain itu, terjadi pula penurunan denyut nadi, tekanan darah dan terjadi relaksasi dari sel sel saraf.
14. Beri asupan hormon dengan pikiran yang bahagia
Pikiran negatif akan merasang hormon stress yang sifatnya merusak tubuh. Untuk melawannya, cobalah untuk berpikir positif. Salah satu orang yang berhasil membuktikan ini adalah Jean Calment, orang tertua di dunia yang berusia 122 tahun, 164 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar