Ini Alasan Mengapa Kita Harus Makan Jamur Lebih Banyak Lagi

Daftar Isi: [Lihat]
Khusus buat kamu penyuka jamur, ada studi terbaru yang membuktikan, kandungan dua jenis antioksidan pada jamur dapat melindungi kita dari masalah kesehatan yang berhubungan dengan proses penuaan seperti Alzheimer.

Lebih jauh studi yang dipublikasikan dalam jurnal Food Chemistry ini menyebutkan, di dalam jamur terdapat kandungan antioksidan ergothioneine dan glutathione. Kedua antioksidan ini disebut dapat melindungi tubuh dari beberapa penyakit degeneratif yang berhubungan dengan usia seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Ergothioneine dan glutathione adalah dua dari ribuan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Yang menarik adalah, para ahli baru mengetahui dan memahami cara kerja dari kedua antioksidan ini dalam menjaga tubuh agar tetap sehat.

Ergothioneine adalah antioksidan yang bermanfaat melawan stress oksidatif, melindungi sel dari kerusakan yang menyebabkan penuaan dini. Ergothioneine juga merupakan antioksidan mitokondria yang artinya antioksidan ini memiliki kekuatan diatas rata rata.

Glutathione adalah antioksidan yang terdapat hampir di seluruh sel tubuh. Antioksidan ini memiliki fungsi penting sebagai pencuci sel agar sel bisa berfungsi optimal dalam menjaga kesehatan tubuh.

Robert Beelman dari Universitas Penn State menjelaskan mekanisme kerja ergothioneine dan glutathione yang terdapat dalam jamur dalam melawan penyakit yang berhubungan dengan proses penuaan. Menurutnya, proses penuaan terjadi salah satunya karena adanya produk metabolisme berupa radikal bebas. Peranan antioksidan dini adalah melawan radikal bebas sehingga proses penuaan yang terjadi bisa dihambat.

Pada studi ini, penduduk negara negara dengan konsumsi per kapita makanan yang mengandung ergothionein dalam jumlah besar, memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik bila dibandingkan dengan penduduk negara negara yang konsumsi ergothionein-nya rendah. Pun demikian dengan angka kesakitan akibat penyakit neurodegeneratif, pada negara negara yang konsumsi makanan ber-ergothionein tinggi memiliki angka kesakitan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan negara negara yang penduduknya jarang mengonsumsi makanan ber-ergothionein.