Minum Air Sebanyak Ini Untuk Cegah Infeksi Saluran Kemih

Daftar Isi: [Lihat]
Salah satu masalah kesehatan yang kerap dialami oleh wanita menjelang menopause adalah infeksi saluran kemih. Menurut sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam ajang IDWeek 2017, salah satu faktor risiko terjadinya infeksi saluran kemih pada wanita premenopause adalah kurang minum atau air minum yang masuk dalam sehari kurang dari 1,5 liter. Penurunan risiko infeksi saluran kemih secara signifikan terjadi bila wanita premenopause diberi asupan air per hari lebih dari 1,5 liter.

Penurunan risiko infeksi kemungkinan terjadi karena bakteri tidak mondok dalam waktu yang lama di saluran kemih. Minum air yang cukup membuat seseorang sering buang air kecil sehingga bakteri yang ada di saluran kemih juga ikut terbuang.

Meskipun yang digunakan dalam penelitian ini adalah asupan air, para ahli percaya bahwa jenis cairan lain akan memberikan efek yang sama. Air memiliki keuntungan tersendiri karena tidak mengandung kalori.

Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan asesmen terhadap 140 wanita premenopause yang sedikitnya pernah menderita infeksi saluran kemih dalam setahun terakhir. Selanjutnya para wanita ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yang terdiri dari 70 orang wanita diminta untuk minum air sama atau lebih dari 1,5 liter. Sedangkan kelompok kedua disarankan untuk minum air seperti biasa.

Setelah diikuti selama setahun, para peneliti kemudian menghubungi satu per satu wanita tersebut dan menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan kejadian infeksi saluran kemih.

Hasilnya, wanita yang minum air 1,5 liter atau lebih dalam sehari memiliki risiko menderita infeksi saluran kemih lebih rendah bila dibandingkan dengan wanita yang minum air kurang dari 1,5 liter. Wanita yang minum air 1,5 liter atau lebih juga lebih jarang mengalami kekambuhan infeksi saluran kemih dan lebih sedikit minum obat antibiotika.

Hasil penelitian ini tentu saja akan sangat bermanfaat bagi dunia khususnya dalam pencegahan infeksi saluran kemih pada wanita premenopause. Dengan berkurangnya kejadian infeksi saluran kemih maka konsumsi antibiotika untuk mengobati infeksi saluran kemih juga akan berkurang. Ini merupakan nilai tambah dalam upaya pencegahan resistensi antibiotika.