Seram, Ini Akibatnya Kalau Duduk Terlalu Lama
Daftar Isi: [Lihat]
Lebih jauh studi ini juga menyebutkan, penurunan risiko kematian dini juga dialami oleh mereka yang doyan duduk, namun di sela sela waktu duduknya diisi dengan berjalan kaki atau melakukan gerakan peregangan secara rutin.
Menurut Keith Diaz, peneliti yang berasal dari Fakultas Kedokteran, Universitas Columbia, Amerika Serikat, selama ini orang berpikir dengan olahraga saja sudah cukup untuk menjaga kesehatan, namun hasil studi ini mengatakan bahwa olahraga saja tidak cukup.
Masih menurut Diaz, saat ini kita butuh menambah frekuensi bergerak dalam sehari disamping melakukan olahraga,
Dalam studi ini, peneliti mengambil dan menganalisa data dari 7.985 orang dewasa yang berusia lebih dari 45 tahun. Mereka diminta untuk memakai alat ukur gerak untuk mengukur tingkat aktivitas yang dilakukan dalam seminggu.
Perilaku tidak aktif responden dihitung dari 77% waktu terjaganya atau sekitar 12 jam dalam sehari. Setelah dilakukan perhitungan, rata rata lamanya responden duduk adalah 11 menit sedangkan setengah dari responden yang terbiasa duduk akan berdiri rata rata setiap 30 menit.
Sekitar 14% dari responden yang diteliti memiliki kebiasaan meregangkan kaki dan tangan setiap 90 menit.
Selama dilakukan studi, sebanyak 340 orang responden meninggal dunia setelah diikuti selama 4 tahun.
Kesimpulannya, mereka yang aktif bergerak dan berdiri dan melakukan peregangan di sela sela waktu duduk memiliki risiko kematian dini yang lebih rendah bila dibandingkan dengan mereka yang duduk dalam waktu lama.
Kurang gerak menyebabkan otot mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan metabolisme gula secara efisien. Bila berlangsung lama maka akan terjadi penumpukan lemak di dalam tubuh yang akan berujung pada penyakit kronis seperti kegemukan, diabetes, penyakit jantung, kanker dan akhirnya kematian.
Studi ini dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine, edisi 11 September 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar