World Hospice Palliative Care Day
Daftar Isi: [Lihat]
Ketika seorang pasien divonis menderita suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan, seketika itu pula kematian sudah berada di pelupuk mata. Segala binar kehidupan yang pernah menyala tiba tiba padam. Dunia terasa gelap, segala asa musnah dihembus angin. Sebagai petugas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap segala hal yang menyangkut diri pasien, tentu hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada daya dan upaya untuk mengangkat pasien dari kegelapan dan memberikan harapan walau hanya sementara.
Harapan yang dimaksud disini bukanlah harapan untuk kesembuhan dari penyakit yang diderita tetapi harapan untuk mendapatkan kenyamanan dan dukungan dari lingkungan kepada diri pasien dalam menghadapi penyakitnya. Dukungan bisa berupa pemberian semangat dari keluarga, petugas kesehatan, tetangga dan lain lain sehingga pasien tidak merasa sendiri dalam menghadapi penyakitnya. Jika diperlukan, bisa juga diberikan konseling dari psikolog atau psikiater apabila dukungan dari sekitar belum mampu memberikan hasil yang memuaskan.
Sedangkan untuk kenyamanan lebih kepada membebaskan pasien dari rasa sakit, mual dan keluhan fisik lainnya yang diakibatkan oleh penyakit yang diderita. Disini peranan dokterlah yang utama dalam menangkap keluhan yang dirasakan pasien. Bila nyeri sangat hebat, diberikan obat penghilang nyeri dan bila rasa mual yang dominan sehingga menganggu asupan makanan maka diberikan obat penghilang rasa mual.
Semua tindakan diatas merupakan salah satu contoh betapa pentingnya perawatan paliatif untuk pasien pasien yang telah memasuki fase terminal dari penyakit yang diderita. Menteri kesehatan sampai perlu menerbitkan sebuah Kepmenker No. 812/Menkes/SK/VII/2007 yang isinya agar setiap rumah sakit menyediakan perawatan paliatif di masing masing rumah sakit untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Jadi sekarang tinggal dukungan dari kita sebagai petugas kesehatan dan segenap komponen masyarakat terhadap perawatan paliatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar